Minggu, 05 April 2009

Diduga Uang Parkir Di Sunat

Lubuklinggau, Jayapos news,- Sesuai penetapan Pemerintah Kota (pemkot) Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Pendapatan daerah dari sektor uang parkir jalan umum ditargetkan sebesar Rp 500 juta setiap tahunnya. Sejak dikelola oleh Dinas perhubungan (dishub)kota lubuklinggau target yang telah di tetapkan setiap tahunnya selalu tidak tercapai. "Diduga, uang parkir yang dikumpul Dishub disunat.
Ada 200 orang berpropesi sabagai tukang parkir jalan umum di kota lubuklinggau, rata-rata setiap harinya mereka menyetor sebesar Rp 17 ribu sampai Rp 20 ribu kepada pegawai Dinas perhubungan kota lubuklinggau, dari setoran tersebut Dihub kota lubuklinggau dapat mengumpulkan dana kurang lebih sebesar Rp 780 juta pertahun.
Menurut sumber jayapos news yang tidak mau disebutkan namanya lengkapnya Dy (inisial) menjelaskan, Dinas perhubungan Kota Lubuklinggau, setiap harinya dapat mengumpulkan dana sebesar Rp 2,6 juta sampai Rp 3,4 juta dari setorang tukang parkir dijalan umum, kurang lebih ada 200 orang tukang parkir di kota lubuklinggau, rata-rata mereka menyetor uang setiap harinya kepada pegawai Dishub sebesar Rp 17 ribu sampai Rp 20 ribu, "jelasnya.
Dilain tempat Muhajirin, kasi di Dinas pengelohan pendapatan keuangan satu atap kota lubuklinggau mengatakan, Sejak dikelola Dishub pendapatan daerah dari sektor parkir di jalan umum tidak mencapai target yang telah ditetapkan pemerintah kota lubuklinggau sebesar Rp 500 juta setiap tahunnya. "Kalau dilihat dipasar dan sepanjang jalan di kota lubuklinggau, pendapatan daerah dari sektor parkir jalan umum bisa mencapai target tersebut, "katanya.
Pantauwan jayapos news dilapangan, rata-rata tukang parkir di kota lubuklinggau setiap hari menyetor ke pegawai Dishu berpariasi antara Rp 17 ribu sampai Rp 20 ribu. "Medi salah satu parkir di depan Arya Guna menjelaskan, saya menyetor kepada pegawai Dinas Perhubungan Kota Lubuklinggau sebesar Rp12 ribu setiap harinya, Ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Lubuklinggau Drs Hermansyah, saat didatangi kekantor selalu tidak ada ditempat, sampai berita ini naik cetak. @ yas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar