Jumat, 27 Maret 2009

Musi Rawas Menuju Sentra Buah-buahan

MUSI RAWAS, SK.
Secara administratif Kabupaten Musi Rawas (Kab. Mura), Sumatera Selatan (Sumsel) terdiri dari 21 Kecamatan dan 263 desa/kelurahan. Dengan luas wilayah 1.236.582,66 Ha. Tingkat produksi tanaman Durian berkisar 6513 ton per tahun dari luas areal panen 447 Ha.
Letak Kab. Mura, Sumsel sangat strategis, karena dilalui Jalur Lintas Sumatera, yaitu jalur darat yang menghubungkan Bakauheni di Lampung dengan Banda Aceh, serta Jalan Lintas Provinsi yang menghubungkan Kota Palembang dengan Provinsi Bengkulu.
Untuk menempuh Provinsi Sumsel (Kota Palembang) dari Kab. Mura ada dua alternatif. Pertama, melalui Jalan Lintas Sumatera yang akan melewati Kabupaten Empat Lawang, Lahat, Muara Enim dengan jarak tempuh kurang lebih 10 jam. Alternatif kedua perjalanan cukup singkat (Jalan pintas) yaitu melalui Kabupaten Musi Bayu Asin (Muba) jarak tempuhnya kurang lebih 6 jam.
Tanaman Holtikultura jenis buah-buahan merupakan salah satu komuditas utama yang dihasilkan petani di Kab. Mura yang cukup menjanjikan dan komersial untuk dipasarkan, karena permintaan konsumen cukup tinggi terutama terhadap komoditas unggulan seperti Durian, duku, jeruk, rambutan dan al pukat.
Saat musim panen tiba, tepatnya di Ibu Kota Kab. Mura yaitu Beliti yang saat ini sedang berlangsung Pembangunan Agropolitan Center yang kelak akan menjadi Gerbang Kota Modern, sepanjang Jalan Lintas Sumatera itu berjejer keranjang para petani menjual hasil tanaman holtikultura yang di sebut oleh masyarakat asli Musi Rawas diyan yang berarti Durian.
Tingkat produksi tanaman Durian berkisar 6513 ton per tahun dari luas areal panen 447 Ha. Harganya pun cukup menjanjikan yaitu Rp. 9.000 sampai Rp. 25.000 per buah. Memasuki musim hujan komuditas holtikultura jenis Duku dan Rambutan pun datang mengiringi kepergian saudaranya Durian.
Tak heran ketika tumbuhan holtikultura dengan luas wilayah tanaman buah-buahan 5000 Ha menjadi kebanggaan sekaligus sumber mata pencarian masyarakat Kab. Mura, Sumsel, selain komuditas perkebunan seperti karet dan kelapa sawit.
Sebagai gambaran kondisi pertanaman buah-buahan di Kab. Mura pada tahun 2008 (Lihat Tabel).
Ditahun yang sama, Dinas Tanaman Holtikultura merealisasikan penambahan jumlah luas areal pertanaman buah-buahan antara lain ; Durian sebanyak 342 Ha, Duku 82 Ha, Jeruk, 7,5 Ha, Rambutan 46 Ha, Manggis 31 Ha, Sawo 30 Ha, Cempedak 46 Ha, Lengkeng 15 Ha, Sukun 15 Ha, Melinjo 16 Ha dan Nenas 12,5 Ha.
Untuk mendukung Visi Kab. Mura, “Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah berbasis Agraris.” Maka, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab. Mura, Sumsel mewujudkannya dengan melakukan kegiatan yang membantu masyarakat. Selain memberikan bibit unggul, Petani juga mengikuti pelatihan untuk meningkatkan sumber daya petani holtikultura khususnya.
Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab. Mura, Sumsel dibawah koordinasi H. Abdul Muis bm Bakub, SP, MM setiap tahun melaksanakan pengembangan kualitas serta kuantitas tanaman buah-buahan sehingga mampu menjadi buah-buahan berkualitas tingkat nasional/Standar Nasional Indonesia (SNI).
Tahun Anggaran 2009 salah satu Program Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab। Mura akan memperluas areal tanaman buah-buahan rakyat dengan cara memberikan bibit unggul untuk petani, lebih jelasnya (Lihat tabel).
Gambaran kondisi pertanaman buah-buahan di Kabupaten Musi Rawas pada Tahun 2008



Sedangkan pada tahun 2009 ini akan dikembangkan tanaman buah-buahan sebagai berikut:


NO
JENIS TANAMAN
LUAS TANAM (HA)
KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Durian
Duku
Lengkeng
Manggis
Al pukat
Sawo
Nangka
Nenas
110
100
60
100
80
80
75
5

Diruang kerjanya, Tohirin, SP selaku Kepala Bidang (Kabid) Produksi Holtikultura kepada SK mengatakan, “Kondisi tanaman buah-buahan ini akan terus dikembangkan dan senantiasa diperbaiki untuk menghasilkan buah-buahan segar yang berkualitas tinggi dan dapat memenuhi minat konsumen dan siap bersaing di tingkat nasional,” Kata Tohirin.
Dijelaskannya, Kab. Mura memiliki potensi pengembangan tanaman buah-buahan yang cukup luas yaitu 5000 Ha yang tersebar di 21 kecamatan. Melalui konsep agropolitan, maka potensi ini akan kita kembangkan secara bertahap. Sehingga pada tahun 2014 kita sudah mampu menghasilkan buah-buahan yang melimpah dan dapat memasarkannya secara regional, nasional dan tidak menutup kemungkinan secara internasional.
“Apa lagi kalau sudah terbukanya Terminal Peti Kemas yang langsung menghubungkan dengan pelabuhan Tanjung Api-api di Palembang. Pemerintah Kab. Mura memiliki komitmen yang kuat untuk membangun kawasan agropolitan,” papar Tohirin serius.
Menurut Kabid Produksi Holtikultura, prioritas utama sebagai etalase adalah tanaman buah-buahan dengan harapan buah-buahan Musi Rawas dapat menjadi duta promosi untuk memperkenalkan daerah Kab. Mura, serta menarik minat masyarakat luar daerah untuk berkunjung/singgah ke Bumi Silampari nan cindo ini.
Dikatakan Tohirin, “Dengan demikian komoditas buah-buahan dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi petani, serta dapat membangkitkan gairah agribisnis buah-buahan, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Musi Rawas.”Ujarnya
Dalam kesempatan ini kata Tohirin, Bupati mengajak masyarakat Kabupaten Musi Rawas supaya memelihra tanaman bibit unggul yang sudah diberikan, karenanya pemerintah memeberikan bantuan bibit unggul tanpa pamrih, itu semua diberikan untuk menunaikan Visi Kab. Mura.
Dijelaskan Tohirin, bibit yang diberikan hasilnya untuk petani itu sendiri, jadi alangkah baiknya bantuan bibit unggul dari Pemerintah di pelihara sampai memetik hasilnya. “Toh, lepas dari kepentingan petani untuk mengenjot hasil produksi, menanam pohon itu ibadah yang merupakan wujud dari Program Pemerintah Kab. Mura yaitu Mura Darusalam,” demikian Tohirin.
Sementara itu Masyarakat yang mendapatakan bantuan bibit unggul jenis durian, al pukat, sawo, rambutan dan manggis mengaku sangat bangga, karena sudah mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Musi Rawas dalam hal ini H. Ridwan Mukti. ● ADV/ABUHASAN AZHARI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar